Geliat Ekonomi Mikro di Lapangan Karangpawitan Karawang

Lapangan Karangpawitan Karawang menjadi asa untuk pertumbuhan ekonomi mikro. Transaksi pengunjung dan pedagang tinggi. Perlu pembenahan yang lebih baik lagi, untuk menata ketertiban dan kebersihan.

Karawang, Wartacana.com – Nita, seorang mahasiswa di salah satu universitas di Karawang acap kali bertandang ke Lapangan Karangpawitan seusai pulang kampus. Baginya kawasan itu bukan sekedar tanah kosong.

Untuk sekedar melepas rutinitas, Nita sering menikmati jajanan di sana pada malam hari. “Selain banyak streetfood, sebagai mahasiswa atau anak kost, lumayan juga harganya terjangkau,” katanya ketika diwawancarai Redaksi Wartacana.com.

Nita adalah satu dari ribuan warga yang datang setiap hari ke Karangpawitan. Banyaknya pengunjung membuat beberapa pedagang meraup omset.

Edi misalnya, penjual Baso Aci yang sudah beberapa tahun mangkal di Karangpawitan, menyebut bahwa omsetnya cukup untuk menghidupkan keluarganya. “Omset kalau Sabtu sama Minggu bisa 700 ribu sampai 800 ribu per hari,” katanya, ketika berbagi cerita.

Pedagang lain, Tiwi juga mengaku bahwa dirinya mampu mendapat penghasilan yang cukup, dari berjualan di Lapangan Karangpawitan. “Pokoknya waktu libur masyarakat, mau itu tanggal merah, atau ada event-event tertentu pasti sangat mempengaruhi peningkatan penjualan kita,” ujar Tiwi.

Lapangan Karangpawitan membawa cerita panjang dan harapan baru bagi warga di sana. Lapangan tersebut menjadi saksi perjalanan banyak pedagang meraup untung dari aktivitas ekonomi antara pedagang dengan masyarakat sekitar.

Ade, salah satu perangkat kelurahan mengatakan bahwa Lapangan Karangpawitan adalah kawasan yang muncul dari peraturan bupati. Dibukanya lapangan Karangpawitan untuk warga, dapat merangkul peran kelurahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat.

Meskipun demikian, Ade mengatakan bahwa seringkali ada oknum yang selalu mengambil kesempatan di tengah keramaian. Lalu ada persoalan ketertiban dan kebersihan yang menjadi tantangan di Lapangan Karangpawitan.

Ia menyampaikan bahwa pemerintah berusaha maksimal dalam menghadapi tantangan tersebut tanpa mengabaikan potensi Karangpawitan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. “Menjaga ketertiban dan kebersihan ini tantangan, terlebih di ruang publik seperti Karangpawitan,” katanya.

Secara keseluruhan, Karangpawitan telah membawa dampak yang positif bagi ekonomi masyarakat sekitar. Karangpawitan, kata Ade, menjadi contoh sukses tentang bagaimana ruang publik dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Menurutnya, dengan terus dikelola dengan baik dan didukung oleh berbagai pihak terkait, Karangpawitan diharapkan akan terus menjadi sumber inspirasi dan manfaat bagi warga Karawang. “Semoga ekonomi Masyarakat bisa berputar lebih banyak di lapangan Karangpawitan,” ujarnya.

Penulis:

• Asyifa Mufida
• Melia Citra
• Sahrul Kusuma H.I