Pencegahan Stunting Oleh Mahasiswa KKN Unsika di Desa Lemahkarya Dengan Penerapan Pola Asuh Anak Yang Baik

( photo bersama ibu-ibu dan bidan desa lemahkarya )

Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mengadakan sosialisasi mengenai pencegahan stunting dengan pola asuh yang baik di Desa Lemahkarya, Kecamatan Tempuran. Dilaksanakan Pada Tanggal 17 Juli 2024, sosialisasi ini di tujukan untuk pencegahan stunting pada anak dengan melakukan pola asuh anak yang tepat.

Stunting adalah kondisi tubuh anak yang gagal tumbuh akibat dari kekurangan gizi yang kronis dan infeksi berulang, terutama pada periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dari janin hingga berusia 2 tahun yang ditandai dengan tinggi/panjang badan kurang dari normal. Secara klinis, stunting dapat didefinisikan sebagai tinggi badan/tubuh anak yang berada di bawah standar yang seharusnya sesuai dengan usianya, atau anak yang memiliki tinggi badan untuk usia (TB/U) atau panjang badan untuk usia (PB/U) lebih rendah dari standar yang di referensikan World Healty Organization (WHO) Child Growth Standards

Stunting memiliki dampak yang cukup serius pada kesehatan dan perkembangan anak, baik secara jangka pendek dan jangka panjang. Berikut merupakan beberapa dampak utama dari masalah stunting:

Stunting memiliki dampak yang cukup serius pada kesehatan dan perkembangan anak, baik secara jangka pendek dan jangka panjang. Berikut merupakan beberapa dampak utama dari masalah stunting:

1. Menurunkan kecerdasan Intelligence Quotient (IQ): stunting dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kognitif anak, yang dimana dapat menghambat dalam proses belajar, konsentrasi, daya tangkap, dan daya ingat anak. Hal tersebut dapat mempengaruhi prestasi anak dalam bidang akademis di sekolah.
2. Mudah terkena penyakit: Anak yang termasuk dalam kategori stunting rentan terhadap infeksi dan penyakit, dikarenakan metabolisme tubuh mereka dapat terganggu akibat kekurangan gizi yang diberikan orang tua dan kondisi lingkungan yang kurang sehat.
3. Kognitif lemah dan psikomotorik terhambat: Kognisi meliputi kemampuan berpikir, belajar, memahami informasi, dan memecahkan masalah. Kondisi ini dapat menyebabkan mereka mengalami kesulitan dalam memahami konsep, mengingat informasi, dan berpikir secara abstrak. Akibatnya, mereka mungkin memiliki prestasi akademis yang lebih rendah dan kesulitan dalam mengejar pendidikan yang memadai. Anak yang stunting mungkin mengalami keterlambatan dalam pengembangan kemampuan motorik halus (seperti menggambar, menulis, dan menggunakan alat) dan kemampuan motorik kasar (seperti berjalan, berlari, dan bermain).
4. Keterlambatan Perkembangan Sosial dan Emosional: Anak-anak stunting mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial, berkomunikasi, dan mengembangkan keterampilan emosional secara normal seperti anak-anak sebaya mereka.

Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan fisik dan perkembangan anak terhambat secara permanen akibat kekurangan gizi dan lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan optimal. Beberapa penyebab utama stunting antara lain:

1. Kekurangan Gizi
2. Pola asuh yang kurang baik
3. Kurangnya pengetahuan ibu
4. Kurangnya imunisasi
5. Perilaku kebersihan dan lingkungan

bidan desa lemahkarya menjelaskan stunting

Program ini diharapkan dapat menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Karawang melalui penerapan pola asuh anak yang tepat. Sasaran pada kegiatan ini adalah ibu hamil dan ibu yang memiliki balita.

Penyuluhan dihadiri oleh 15 ibu rumah tangga yang terdiri atas 4 ibu hamil dan 11 ibu yang memiliki balita, kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB

Diakhir sesi penyuluhan ini, kami berserata kader dan ibu bidan desa melakukan pengukuran tinggi dan berat badan pada ibu hamil dan balita yang rutin dilakukan setiap hari rabu untuk memonitoring dan mengevaluasi hasil pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) setiap minggu. Seletah selesai dilakukan pengukuran ibu hamil dan balita diberikan PMT yang diharapkan dapat mengurangi angka ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan balita stunting.

Dengan adanya penyuluhan mengenai pola asuh anak ini, mahasiswa KKN Unsika berharap dapat memberikan kontribusi secara langsung dalam upaya pencegahan stunting di Desa Lemahkarya dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menerapkan pola asuh yang tepat dan asupan gizi yang seimbang bagi tumbuh kembang ibu hamil dan balita.